Limbah bekas pembalut wanita yang beredar dipasaran saat ini hanya dibuang begitu saja tanpa pengolahan lebih lanjut, dinilai dapat mencemari lingkungan. Dari kekhawatiran itu munculah pemikiran atau gagasan untuk menciptakan produk yang dinilai lebih ramah lingkungan. Dari gagasan itulah akhirnya menciptakan pembalut wanita cuci ulang “FASHE” yang dinilai lebih hemat dan lebih ramah lingkungan.
atas dampak pencemaran lingkungan yang diakibatkan bekas pembalut wanita. Pembalut wanita yang beredar di pasaran selama ini, ternyata sulit dihancurkan. Disamping itu, ada sebagian kaum wanita memakainya menjadi pemicu iritasi. Berangkat dari hal itu, ia berpikir bagaimana bisa menciptakan pembalut wanita cuci ulang, disamping hemat juga mengurangi pencemaran lingkungan.
Diilhami para ibu-ibu tempo dulu, yang hanya mengenakan pembalut memanfaatkan kain, muncullah ide membuat pembalut wanita cuci ulang berbahan kain. Ide tersebut ternyata mendapat dukungan penuh. Mulai saat itulah dilakukan kajian dan uji coba beberapa jenis bahan kaos yang dapat digunakan sebagai pembalut wanita. Akhirnya setelah melakukan berbagai kajian dan ujicoba, ditemukan jenis bahan kaos PE (poly etelin), yang dinlai paling bagus. Bahan kaos ini memilki keunggulan antara lain terbuat dari katun bermutu, lembut, halus, dan berdaya serap tinggi.
Bahan ini tidak mudah menimbulkan iritasi kulit yang sensitive pada daerah lembab di daerah sekitar organ reproduksi wanita. Apabila ada noda/ darah mudah larut bila disiram air. Mudah kering dan tahan lama, hingga masa pemakaian selama tiga tahun. Mudah dan dapat disetrika, untuk mensterilkan dari bibit penyakit.
Menyinggung pemberian nama, kami mengambil dari bahasa Albania "Pembalut" = "FASHE"
mengatakan bahwa berbicara tentang pembalut wanita, terkait erat dengan fashe (baca : fase) menstruasi. Tiap wanita normal akan mendapat menstruasi setiap bulannya dengan fashe yang berbeda-beda. Kemudian produknya diberi nama “FASHE”.
Beberapa ukuran produk “FASHE” dengan harga bervariasi, seperti standar dan jumbo. Ukuran tergantung ukuran badan pemakai dan deras tidaknya menstruasi. Pembalut ini terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian depan, isi dan belakang. Satu pcs terdiri dari 10 lipatan bahan kaos.
Penggunakan pembalut ini sangat murah dan efisien, karena setelah pemakaian dicuci ulang. Berbeda dengan pembalut pada umumnya yang hanya sekali pakai terus buang. Setelah cuci agar steril, di setrika. Masa pemakaian sekitar 3 tahun atau 38 bulan/ 38 masa haid, bahan kaos ini didatangkan dari Bandung (Jabar).
"FASHE" PEMBALUT WANITA CUCI ULANG
FASHE, pembalut wanita merupakan pilihan baik untuk hemat dan sehat. FASHE Pembalut Wanita yang terbuat dari bahan kain kaos katun bermutu dan lembut, sehingga aman dan nyaman dipakai karena bebas dari Bahan Kimia Berbahaya
Popular Posts
-
Permasalah keputihan merupakan permasalahan klasik pada kebanyakan kaum wanita. Ironisnya kebanyakan wanita tidak mengetahui tentang keputih...
-
List Harga Pembalut Kain Fashe 1. Harga Pembalut Fashe Strandar Reguler Rp .......... per pack Pembalut Wanita dari Kain ini per bungk...
-
"FASHE" baby pants merupakan popok bayi cuci ulang. terbuat dari kain & dirancang secara modern sehingga memberikan kenyamana...
-
Setiap wanita normal, suka atau tidak pasti akan mengalami menstruasi atau haid. Menstruasi/haid adalah tanda seorang wanita bukan anak-ana...
-
Fashe Popok Bayi dari Kain, dibuat dengan mempertimbangkan standar kenyamanan bagi bayi sebagai pengguna popok bayi fashe dan ibu bayi se...
-
Fakta tentang pembalut kain dan popok kain FASHE: 1. Terbuat dari bahan kaos pilihan yang bermutu tinggi jenis PE (poly etilen) , dengan ...
-
Limbah bekas pembalut wanita yang beredar dipasaran saat ini hanya dibuang begitu saja tanpa pengolahan lebih lanjut, dinilai dapat mencemar...
-
Pembalut wanita cuci ulang berbahan kain, berbahan kaos PE (poly etilen), bahan kaos ini memilki keunggulan antara lain terbuat dari katun b...
-
Pembalut Kain Cuci Ulang vs Pembalut Sekali Pakai Fashe Pembalut Kain Cuci Ulang vs Pembalut Sekali Pakai merk Ternama Yang membed...
0 comments:
Post a Comment