Pada jaman nenek saya dibanyak budaya daerah di Indonesia,seorang wanita yang yang mens atau haid akan diasingkan disebuah tempat atau ruangan khusus, sampai masa mens atau haidnya tuntas. Wanita yang mens/haid (datang bulan) pada jaman nenek saya dilarang keluar rumah, mereka benar-benar seperti dikurung. Banyak yang mengira karena pada jaman dulu belum dikenal pembalut, atau pembalutnya masih kurang baik. Jika wanita yang datang bulan alias mens atau haid berjalan di tempat umum, pada jaman nenek saya, dikhawatirkan darah mens/haid berceceran. Dalam Islam, hukum darah adalah najis, karena itulah, pada jaman nenek saya, wanita mens/haid dilarang keluar rumah.
Namun jaman berganti, teknologi semakin maju, pada jaman nenek saya, sudah banyak yang menggunakan kain yang disusun sedemikian rupa, untuk mencegah ceceran darah haid. Tetapi karena berbentuk cairan dan bahan kain yang kurang baik, ceceran darah masih sering menembus tumpukan kain yang ada pada masa itu.
Kemudian mulai bermuculan pembalut sekali pakai, selanjutnya dengan bahan yang katanya mampu menyerap dan anti bocor. Persaingan industri pembalut tak berhenti, muncul kreasi pembalut bersayap, diikuti pembalut dengan dimensi lebih panjang, yang digunakan untuk malam hari saat tidur agar tak bocor mengenai sprei dan tembus ke kasur.
Seiring perjalanan waktu, jenis pembalut sekali pakai, mulai ditinggalkan. Hal ini disebabkan hasil beberapa penelitian yang menyatakan pmebalut sekali pakai, mengandung bahan kimia berbahaya yang akan berdampak buruk pada kesehatan jika digunakan dalam jangka panjang. Alasan lain adalah masalah lingkungan. Makin hari penduduk bertambah padat, banyaknya penduduk juga berdampak pada banyaknya sampah. Sampah pembalut sekali pakai,, tidak baik bagi lingkungan, karena bahan pembalut sekali pakai perlu waktu ratusan tahun untuk dapat hancur melebur dengan tanah.
Pada Masa ini, muncul kesadaran untuk kembali ke alam. Telah banyak wanita yang kembali menggunakan pembalut kain. Eits,jangan salah kini telah banyak produsen pembalut kain modern. Para produsen pembalut kain cuci ulang ini, merancang pembalut kain modern yang dapat dicuci ulang, dengan menggunakan bahan yang baik penyerapannya dan dirancang anti bocor, dan tak lupa dengan ide mudah dalam pemasangan dan penggunaan juga pada tahapan pencucian ulang.
Pembalut Wanita Fashe ada banyak varian yang dapat disesuaikan dengan beragam aktifitas dan waktu penggunaan. Dengan rentang harga mulai Rp 140.000 s.d. Rp 150.000
Pembalut Fashe adalah produksi dari Shopink Cantik. Shopink Cantik selain memproduksi Pembalut Wanita Modern yang dapat dicuci ulang, juga memproduksi Popok Kain untuk Bayi dan Orang Tua Lanjut Usia.
Cobalah menggunakan Pembalut Kain Cuci Ulang merk "Fashe", Rasakan bedanya, dan niatkan untuk mengurangi sampah non organik, selain itu anda wanita modern yang pandai berhemat. Ya! hemat, karena tak lagi menggunakan pembalut sekali pakai.
0 comments:
Post a Comment